Langsung ke konten utama

Fatamorgana






Saat kemelut asa menggelora sesak kan dada
Jejali setiap ruang yang masih tersisa

Kekalmu adalah tirani
Yang senantiasa hadir dalam cerita dan mimpi-mimpi

By : arientala

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Cerita Silat Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng Lengkap

tautan ini sengaja saya buat untuk memanjakan para pecinta cersil pendekar kapak maut naga geni 212 wiro sableng, kumpulan cerita yang benar-benar melegenda... dengan penuturan bahasa yang sederhana dan nyaman untuk dibaca...selamat menikmati!!! Episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng (3 Episode) 001 :  empat berewok dari goa sanggreng 002 :  maut bernyanyi di pajajaran 003 :  dendam orang-orang sakti 004 :  keris tumbal wilayuda 005 :  neraka lembah tengkorak 006 :  pendekar terkutuk pemetik bunga 007 :  tiga setan darah dan cambuk api angin 008 :  dewi siluman bukit tunggul 009 :  rahasia lukisan telanjang 010 :  banjir darah di tambun tulang 011 :  raja rencong dari utara 012 :  pembalasan nyoman dwipa 013 :  kutukan empu barata 014 :  sepasang iblis betina 015 :  mawar merah menuntut balas 016 :  hancurnya istana darah Episode Petualangan Wiro Sableng di Negeri Tirai Bambu...

empat berewok dari goa sanggreng

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : Empat Berewok Dari Goa Sanggreng ======================= "Ini!" kata laki-laki berkumis melintang itu dengan suara kasar. "Berikan sama dia! Aku harus terima jawaban hari ini juga, Kalingundil!! Kau dengar!?" Orang yang bernama Kalingundil mengangguk. Diambil surat yang disodorkan. "Kalau dia banyak bacot.....," kata laki-laki berkumis melintang itu pula, "bikin beres saja. Berangkat sekarang, jika perlu bawa Saksoko!" Kalingundil berdiri dan meninggalkan ruangan itu. Dan bila Kalingundil baru saja lenyap di balik pintu maka menggerendenglah Suranyali, laki-laki yang berkumis tebal itu. "Betul-betul perempuan laknat! Perempuan haram jadah!" Dibulatkannya tinju kanannya dan dipukulkannya meja kayu jati di hadapannya. "Brakk!!" Papan meja pecah. Keempat kaki meja amblas sampai tiga senti ke dalam lanci ubin dan ubin sendiri retak-ret...

maut bernyanyi di pajajaran

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito EP :MAUT BERNYANYI DI PAJAJARAN ******************** Di bawah terik panasnya matahari di siang bolong itu maka bertiuplah angin kencang dan gersang. Debu pasir di pedataran beterbangan ke udara, memekat tebal, menutup pemandangan beberapa saat lamanya. Suara siulan aneh yang melengking-lengking membawakan lagu tak menentu terdengar di lereng bukit di ujung pedataran. Siulan aneh ini seperti mau menerpa dan menumbangkan hembusan angin gersang yang datang dari pedataran. Tiba-tiba sekali suara siulan aneh ini terhenti! Sebagai gantinya mengumandangkan suara tertawa mengekeh di seantero bukit. Pemuda berpakaian putih yang ada di puncak bukit saat itu memandang ke samping. Sebelum jelas telinganya menangkap suara tertawa tadi sejenis cairan harum telah melesat ke arahnya. Kalau saja dia tidak cepat-cepat melompat ke belakang pastilah sebagian mukanya kena disambar cairan itu. Cairan yang...