Langsung ke konten utama

Goresan luka 212




masih segar dalam ingatan kita bahwa pada tanggal 02-12-2016 telah tercipta satu sejarah baru dunia islam di indonesia, sebuah sejarah kelam yang tercipta akibat ulah segelintir orang.
Ya... Peristiwa akbar ini dipicu oleh sebuah pernyataan sembrono dari seorang warga keturunan tionghoa yang sudah turun temurun tinggal di indonesia dan pernah menjabat sebagai gubernur jakarta, basuki cahaya purnama namanya....

tak main-main... Penistaan agama adalah pangkal masalahnya,,, Kejadian ini bermula saat Ahok menghadiri acara pertemuan Gubernur DKI Jakarta dengan warga Pulau Seribu pada tanggal 27 September 2016 dimana pada tanggal tersebut dia telah membuat satu pernyataan yang kelak akan jadi bumerang untuk dirinya. Dan berikut petikan kalimatnya.....



"jadi nggak usah pikiran,'ah...nanti kalo nggak kepilih
pasti Ahok programnya bubar', nggak!. Saya (Ahok)
masih terpilih sampai Oktober 2017. Jadi jangan
percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil
bapak ibu nggak pilih saya (Ahok), ya kan!.
Dibohongin pake surat Al Maidah ayat 51, macem
- macem itu, itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu nggak
bisa milih nih,'karena saya (bapak ibu) takut masuk
neraka', nggak apa-apa". 

pernyataan nya ini sontak menuai reaksi warga diberbagai kalangan, terutama umat islam... Karena secara langsung ataupun tidak ucapannya itu telah menghina kitab suci nya umat islam, dan yang sangat disayangkan nya adalah pemerintah dalam hal ini seolah tak ambil pusing dan tak ambil peduli,,, sehingga munculah gerakan aksi damai 411 yang berakhir dengan kericuhan
seolah tak berkaca dari pengalaman, kasus penistaan agama itu tetap tak mendapat reaksi yang berarti dari pihak berwenang, sehingga muncul kembali aksi super damai 212 yang diikuti oleh ratusan ribu atau bahkan mungkin jutaan warga yang ramai-ramai turun ke jakarta guna menuntut keadilan

banyak peristiwa menarik yang terjadi pada peristiwa 212 ini, salahsatu nya adalah aksi super heroik yang dilakukan warga ciamis, tasikmalaya, garut dan sekitarnya yang rela melakukan longmarch karena dihalang halangi oleh para petugas pemerintah yang melarang setiap angkutan umum membawa mereka ke jakarta,,, “subhanallah“
dan alhamdulillah sampai tulisan ini saya buat belum ada kepastian hukum untuk ahok sang penista, hanya baru sebatas ditetapkan sebagai tersangka dan masih tetap bebas berkeliaran kemana-mana,,, sementara para simpatisan 212 yang merasa prihatin dan tak terima agama nya dihina malah diperlakukan semena-mena,,, tercatat sebanyak kurang lebih sepuluh aktivis ditangkap dan dijemput paksa dengan tuduhan yang malah seolah dibuat-buat dan dilebihkan, tuduhan sebagai “MAKAR“

sebagai rakyat jelata terus terang saya pribadi merasa sangat terhina dengan kejadian ini,,, rahmawati soekarno putri anak seorang proklamator pendiri republik ini direndahkan dengan tuduhan makar, padahal cita-cita beliau sejak jauh-jauh hari pun adalah ingin menegak kan kembali pancasila dan UUD 45 yang telah banyak ternoda kesucian nya,,, sri bintang pamungkas, ratna sarumpaet, ahmad dani dll juga kini telah berstatus sebagai tersangka. Entahlah keadilan di negeri ini perginya kemana, semoga saja allah yang maha kuasa segera memberikan jalan penyelesaian terbaik untuk setiap masalah yang sedang terjadi di negeriku tercinta indonesia!


ﺁﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Cerita Silat Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng Lengkap

tautan ini sengaja saya buat untuk memanjakan para pecinta cersil pendekar kapak maut naga geni 212 wiro sableng, kumpulan cerita yang benar-benar melegenda... dengan penuturan bahasa yang sederhana dan nyaman untuk dibaca...selamat menikmati!!! Episode Empat Berewok Dari Goa Sanggreng (3 Episode) 001 :  empat berewok dari goa sanggreng 002 :  maut bernyanyi di pajajaran 003 :  dendam orang-orang sakti 004 :  keris tumbal wilayuda 005 :  neraka lembah tengkorak 006 :  pendekar terkutuk pemetik bunga 007 :  tiga setan darah dan cambuk api angin 008 :  dewi siluman bukit tunggul 009 :  rahasia lukisan telanjang 010 :  banjir darah di tambun tulang 011 :  raja rencong dari utara 012 :  pembalasan nyoman dwipa 013 :  kutukan empu barata 014 :  sepasang iblis betina 015 :  mawar merah menuntut balas 016 :  hancurnya istana darah Episode Petualangan Wiro Sableng di Negeri Tirai Bambu...

empat berewok dari goa sanggreng

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : Empat Berewok Dari Goa Sanggreng ======================= "Ini!" kata laki-laki berkumis melintang itu dengan suara kasar. "Berikan sama dia! Aku harus terima jawaban hari ini juga, Kalingundil!! Kau dengar!?" Orang yang bernama Kalingundil mengangguk. Diambil surat yang disodorkan. "Kalau dia banyak bacot.....," kata laki-laki berkumis melintang itu pula, "bikin beres saja. Berangkat sekarang, jika perlu bawa Saksoko!" Kalingundil berdiri dan meninggalkan ruangan itu. Dan bila Kalingundil baru saja lenyap di balik pintu maka menggerendenglah Suranyali, laki-laki yang berkumis tebal itu. "Betul-betul perempuan laknat! Perempuan haram jadah!" Dibulatkannya tinju kanannya dan dipukulkannya meja kayu jati di hadapannya. "Brakk!!" Papan meja pecah. Keempat kaki meja amblas sampai tiga senti ke dalam lanci ubin dan ubin sendiri retak-ret...

maut bernyanyi di pajajaran

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito EP :MAUT BERNYANYI DI PAJAJARAN ******************** Di bawah terik panasnya matahari di siang bolong itu maka bertiuplah angin kencang dan gersang. Debu pasir di pedataran beterbangan ke udara, memekat tebal, menutup pemandangan beberapa saat lamanya. Suara siulan aneh yang melengking-lengking membawakan lagu tak menentu terdengar di lereng bukit di ujung pedataran. Siulan aneh ini seperti mau menerpa dan menumbangkan hembusan angin gersang yang datang dari pedataran. Tiba-tiba sekali suara siulan aneh ini terhenti! Sebagai gantinya mengumandangkan suara tertawa mengekeh di seantero bukit. Pemuda berpakaian putih yang ada di puncak bukit saat itu memandang ke samping. Sebelum jelas telinganya menangkap suara tertawa tadi sejenis cairan harum telah melesat ke arahnya. Kalau saja dia tidak cepat-cepat melompat ke belakang pastilah sebagian mukanya kena disambar cairan itu. Cairan yang...